Sabtu, 23 Februari 2013

PEMBIAKAN VARITAS BARU MELALUI PERTUKARAN BATANG / CUTTING UNTUK DI STEK


          Seperti halnya tanaman lain pohon ara / tin / figs bisa di perbanyak dengan berbagai cara pembiakan.

salah satunya dengan cara stek.
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara mendapatkan varitas baru untuk di budidayakan di negara kita.
Sebagai orang awam dan pemula saya pernah menempuh dengan cara

1. Membeli batang ara atau cutting figs dari beberapa teman yang bisa mendatangkan batang tersebut ke indonesia.
2. Dengan memulai mencoba aktif untuk posting dalam group group ara di facebook atau pun di forum forum ara luar negeri.  dan dari sana saya mencoba untuk melakukan swap / pertukaran batang ara ataupun  membelinya jika mereka berkenan.


Suka dukanya pun banyak adapun kendala yang selama ini saya dapatkan adalah:

* Terkadang batang yang kita beli atau kita dapatkan tidak sesuai dengan keinginan. seperti batang terlalu muda sehingga susah keluar akar dan akhirnya malah busuk.
* Penjual menetapkan harga yang cukup mahal untuk satu buah batang untuk jenis jenis tertentu ... bahkan bisa mencapai 80 $ per batang jadi terpaksa saya cuma bisa ngiler aja. wkwkwkwk
* Barang yang kita terima terlalu lama dalam pengiriman.....seperti kita ketahui biasanya para penjual ataupun teman barter terkadang menekan ongkos pengiriman  sehingga batang mati dalam perjalanan.
* Terlalu berbelitnya birokrasi sehingga terkadang kiriman tertahan di bea cukai sehingga menambah biaya yang tidak sedikit untuk mendapatkan sebuah batang  yang belum tentu bisa tumbuh. karena angka kematian dengan perbanyakan stek cukup tinggi. itulah yang menyebabkan  harga 1 varitas baru terkadang terbilang tinggi.


Semoga ulasan singkat ini bisa menjadi masukan buat teman teman semua.
Terima kasih saya sampaikan buat teman teman yang sudah  memberikan support batang tanaman selama ini baik di dalam  negeri seperti om Nico, om Fauzi dan di luar negeri seperti Steven , Kausik Chakaborty dll.
  
berikut adalah foto foto yang sempat saya abadikan ketika mengadakan pertukaran  batang ara  baik membeli ataupun barter.












Selasa, 19 Februari 2013

MENCANGKOK TIN / ARA / FIG


Salah satu metode perbanyakan bibit secara vegetatif untuk tanaman tin dapat dilakukan dengan cara mencangkok. yang perlu di perhatikan dalam hal mencangkok salah satunya adalah  cuaca.

Dari pengalaman saya saat ini yang paling ideal untuk mencangkok adalah musim kemarau .... alasannya dengan curah hujan yang sedikit media tanam dalam cangkokan tidak tergenang air dan akar akan cepat keluar  tentunya dengan tetap menjaga kelembaban media cangkoknya.
Mencangkok bisa dilakukan dengan berbagai macam cara dan alat...cuma pada garis besarnya cangkokan dapat di lakukan dengan 2 cara yaitu
1. cangkokan yang di kerat
2. cangkokan yang tidak di kerat.

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing.

Kelebihan cangkokan yang di kerat antara lain :
- Akar akan lebih cepat tumbuh karena ada nya penumpukan sari makanan pada daerah pangkal keratan, biasanya 3- 4 minggu akar akan sudah terlihat pada media cangkokan.
- bibit cangkokan biasanya akan lebih vigor karena adanya penumpukan nutrisi

Kelemahannya:

-Nutrisi indukan tanaman yang dicangkok akan berkurang sehingga pencangkokan dengan metode ini tidak dapat diakukan secara extrim,
- Luka keratan sangat rentan terhadap masuknya bibit penyakit tanaman

Sedangkan cangkokan yang tidak di kerat mempunyai kelebihan tanaman tidak mengalami luka sama sekali sehingga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan  indukan tanaman... tapi mempunyai kekurangan akar akan lama tumbuhnya...

bahan bahan yg di perlukan dalam mencangkok antara lain
1. Pisau tajam untuk mengerat
2. Tali plastik untuk mengikat cangkokan
3. Plastik /  Gelas plastik bekas minuman mineral
4. Media tanam
5. Hormon penumbuh akar

Tata cara pencangkokan
Pilihlah cabang yang cukup tua dan bertajuk bagus untuk di cangkok +- 20 s/d 30 cm, biasanya tajuk yang bagus akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman ara  selanjutnya.
Kerat dan kupaslah kulit batang tanaman tin/ ara dengan jarak kupas 1 cm. kemudian oles hormon tanaman pada bekas keratan... tujuan pemberian hormon untuk merangsang dan mempercepat tumbuhnya akar tanaman.
Bungkuslah batang tanaman di atas keratan dengan plastik / gelas plastik yang sudah di isi media tanam  kemudian ikatlah dengan erat supaya media cangkok tidak goyang atau lepas...
Tetap jaga kelembaban media cangkokan terutama pada musim panas, agar media tidak kering usahakan 1 minggu sekali cangkokan di siram dengan cara di suntik air  untuk menjaga kelembaban media cangkok
setelah usia cangkokan + - 3 minggu bisanya akar sudah muncul pada media cangkok.  setelah akar tanaman memenuhi media cangkok maka bibit siap untuk di potong dan di tanam di media yang baru.

 Selamat mencoba....


Contoh cangkok menggunakan gelas bekas air mineral  just simple





teh daun tin

KHASIAT DAUN POHON ARA DAN CARA MEMBUAT TEH DAUN ARA

Berurine dan bangun dari duduk adalah aktivitas yang menyiksa Tjawa Noor Cholis. Setiap kali bangkit usai duduk, ia merasakan nyeri pinggang bukan kepalang. Ketika berkemih penderitaan itu kembali terulang. 
‘Sangat menyiksa,’ ujarnya. Setelah rutin mengkonsumsi rebusan daun Ara, penderitaan panjang sejak 2000 itu berakhir.
Beberapa koleganya mengatakan penyakit yang diidap Tjawa Noor Cholis kemungkinan kencing batu. Keruan saja kepala sekolah di Karawang, Jawa Barat, itu gelisah. Oleh karena itu ia bergegas ke dokter. 
Hasil diagnosis ahli medis itu menunjukkan Tjawa memang positif mengidap batu ginjal. Dokter yang menanganinya menyarankan agar Tjawa menjalani operasi. Namun, anjuran itu ditolak. ‘Saya takut menjalani operasi. Kalau bisa pakai herbal saja,’ katanya.
Pria 60 tahun itu memilih herbal untuk mengatasi gangguan kesehatan itu. Ia mengkonsumsi rebusan daun kumis kucing, keji beling, dan akar alang-alang. Ia menyaring rebusan itu dan meminumnya 3 kali sehari masing-masing segelas. Sayang, kesembuhan yang ia harapkan belum tergapai meski telah mengkonsumsi rebusan herbal itu selama 1 bulan. Mungkin lantaran singkatnya waktu mengkonsumsi sehingga efek herbal kurang signifikan.
Diuretik
Karena tak kunjung sembuh ia tetap mengunjungi dokter untuk mendapat suntikan di pinggang. Usai mendapat suntikan, nyeri memang hilang. Namun, cuma sesaat. Beberapa hari berselang nyeri kembali meradang. Begitu terus berulang-ulang. Pada 2002 ia merasakan nyeri pinggang dan di bagian bawah perut ketika tak mampu berkemih. Saat itulah tetangganya menyodorkan hasil rebusan daun Ara.
Ia tak berpikir panjang dan langsung mengkonsumsinya. Tetangganya mendapatkan minuman itu dari kerabat yang bekerja di Jeddah, Arab Saudi. Tjawa meminum habis sebotol rebusan daun Ara bervolume 600 ml. Keesokan harinya, ia merasakan sesuatu keluar bersama urinenya. Ia mengambil benda seukuran biji pepaya itu, ternyata sebuah batu bergerigi dan berwarna kelabu. Ketika batu itu keluar, Tjawa merasakan sakit luar biasa. Namun, setelah itu ia lancar berurine dan nyeri di pinggang berkurang.
Menurut dr Ahmad Bi Utomo, Sp.BU, direktur Rumah Sakit Umum Islam Kustati Solo, agar batu ginjal dapat keluar bersama urine maka ukuran batu tidak lebih besar daripada saluran kencing, kira-kira berdiameter 0,4-0,5 cm. Dokter spesialis bedah urologi alumnus Universitas Airlangga itu menuturkan proses penge luaran batu dapat dibantu dengan memberikan obat-obatan yang bersifat diuretik alias peluruh urine.
Sejak merasakan khasiat daun Ara Ficus carica, keponakan Tjawa, Wawan Syarief, memburu bibit tanaman purba itu dan membudidayakannya. Wawan rutin membawakannya beberapa lembar daun Ara setiap hari. Tak puas hanya dibawakan daunnya saja, Tjawa akhirnya menanam pohon Ara di halaman rumah. Kini pohon itu setinggi 1,5 m dan tumbuh subur. Tjawa semakin mudah memperoleh daun Ara untuk mengatasi batu ginjal.
Teh Daun Tin / Ara / Figs
Untuk membuat ramuan, Tjawa memetik tujuh lembar daun Ara berumur sedang. Teksturnya kasar. Setelah mencucinya, pria kelahiran Karawang, 17 Oktober 1948 itu merebusnya dalam tiga gelas air sampai mendidih dan tersisa dua gelas. Rebusan itulah yang diminum Tjawa 2 kali sehari, pagi setelah bangun tidur dan malam sebelum tidur. Rasanya tawar dan tidak beraroma. ‘Setelah kerja berat, minum rebusan daun Ara jadi segar,’ ujar Tjawa.
Pada 2005 batu ginjalnya kembali keluar. Sejak rutin mengkonsumsi rebusan daun Ara, Tjawa bisa merasakan batu turun dari pinggang kanan dan kiri. Ukurannya lebih kecil ketimbang batu yang keluar 3 tahun sebelumnya. ‘Dulu tak bisa kencing, rasanya sakit sekali. Tidur tidak nyaman dan duduk lama-lama tidak enak. Sekarang sudah tak masalah lagi duduk lama-lama, kerja sampai jam 2 pagi pun kuat,’ ujarnya.
Berdarah
Menurut dr Sidi Aritjahja, dokter sekaligus herbalis, di Yogyakarta, pemicu batu ginjal adalah konsumsi makanan atau minuman yang bersifat asam dan infeksi saluran kencing. Calculi alias batu adalah kristal keras kecil yang menggumpal di dalam cairan tubuh, seperti air kemih. Batu mengendap dalam ginjal dan saluran kemih. Jika batu keluar melalui saluran kemih, menimbulkan rasa sakit luar biasa. Bila dipaksakan bisa melukai saluran kemih sehingga urine berdarah.
Cara termudah untuk mencegahnya adalah dengan banyak minum air putih. Garam-garam pembentuk batu ginjal bisa terkikis dan tidak terjadi pengendapan sehingga garam bisa terbawa bersama urine. ‘Jangan hanya minum saat kita merasa haus. Haus sebenarnya tanda bahwa tubuh kita sudah mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi,’ kata dokter alumnus Universitas Gadjah Mada itu.
Teh dari Daun Ara Kering
Mengapa daun tin ampuh mengatasi batu ginjal?
Menurut Sidi daun Ara mengandung alkaloid dan saponin yang bermanfaat sebagai diuretik serta memperbaiki metabolisme protein dan lemak. Daun tanaman anggota famili Moraceae itu mengandung senyawa flavonoid terutama quecertin dan luteolin. Keduanya senyawa antiradang dan antioksidan. Khusus luteolin berkhasiat membantu proses metabolisme karbohidrat dan meningkatkan sistem imun.
Kandungan senyawa diuretik itulah yang membantu menggerus batu yang mengendap di saluran kemih dan ginjal sehingga bisa terbawa saat berurine. Sedangkan senyawa antiradang mengurangi rasa nyeri. Pantas nyeri pinggang yang dirasakan Tjawa berkurang setelah ia rutin mengkonsumsi rebusan daun Ara. Selain mengobati kencing batu, daun Ara bisa memberikan kebugaran seperti yang dialami Tjawa.
Trubus Edisi “Daun Ara Gembur Batu Ginjal”
Dikutip dari Majalah Trubus
CARA MEMBUAT TEH DARI DAUN  Ara
1. Petik daun Ara yang sudah cukup tua, kira2 daun ke-lima dan seterusnya dari pucuk.
2. Tiriskan getah yang masih terdapat pada daun Ara dengan cara senderkan daun dengan batang menghadap ke bawah sampai kurang lebih 1 jam di tempat teduh.
3. Jangan sampai getah yang menetes mengenai daun..
4. Cuci daun dengan air mengalir lalu tiriskan airnya..
5. jemur daun di tempat yang terkena matahari full
6. Cek kondisi daun setelah di jemur selama 3 jam, jika sebagian besar sudah bisa diremas dan hancur. Potong tangkai daun sampai sebatas daun..
7. jemur kembali sampai benar2 kering dan dapat di remas sampai hancur..
8. Setelah kering remas daun hingga hancur, buang urat daun yang tidak hancur..
9. Daun teh siap di konsumsi..
Cara konsumsi
1. Ambil 1 sendok makan Teh daun Ara
2. Seduh dengan air panas, lalu tutup.
3. Jika ingin menambahkan gula, hanya gunakan gula batu jangan gula pasir.
4. Aduk teh dengan menggunakan sendok plastik atau kayu, jangan menggunakan sendok besi.
5. Minum seduhan teh selagi hangat.
6. Jangan biarkan seduhan sampai lebih dari 12 Jam, karena kadar zat di dalamnya sudah berubah dan tidak layak di konsumsi.

Selasa, 05 Februari 2013

MANISAN BUAH ARA

Cara Membuat Manisan Buah Ara Kering
Agar buah Ara dalam jumlah banyak bisa dinikmati untuk waktu lama, maka perlu diawetkan. Salah satu cara mengawetkan buah Ara adalah dengan mengeringkannya. Adapun salah satu cara pengeringan agar buah tetap enak dinikmati adalah buah yang matang. Buah matang yang baik adalah yang masak secara alami agar rasa buah terbentuk sempurna. Cara untuk tahu bahwa buah sudah matang adalah membiarkan buah Ara jatuh dengan sendirinya dari pohon. Langkah selanjutnya adalah mengeringkannya. Cara mengeringkan buah tin adalah sebagai berikut:

1. Mengeringkan dengan cara alami

- Ambil buah Ara dan cuci bersih.
- Potong buah menjadi dua bagian sama besar.
- Letakkan pada rak pengering dengan bagian kulit di bawah. Atur jaraknya supaya satu sama lain tidak bersentuhan.
- Jemur di bawah sinar matahari yang terik dengan kelembaban yg sedikit dan berangin.. Jangan dijemur terus menerus tetapi masukkan ke dalam ketika malam. Agar tidak kena embun. Jika malam tetap kering, tidak berembun di paginya, rak tidak perlu dimasukkan. Jika bisa mendapatkan keadaan ideal tersebut, pengeringan memerlukan waktu 2 hari.
- Untuk mencegah serangga, dapat ditutup dengan kain katun tipis, atau kelambu nyamuk.

2. Pengeringan buatan, dengan oven

- Ambil buah Ara dan cuci bersih.
- Potong buah menjadi dua bagian sama besar.
- Letakkan pada rak pengering dengan bagian kulit di bawah. Atur jaraknya supaya satu sama lain tidak bersentuhan.
- Masukkan dalam oven.
- Atur suhu antara 45°C – 50°C (115°F-120F). Ini adalah suhu pengeringan yg terbaik. Maksimum adalah 60°C. Lebih dari itu pengeringan buah Ara sudah masuk kategori dipanggang.
- Waktu yg dibutuhkan antara 8 sampai 12 jam atau lebih. Untuk memastikan sudah kering dengan cara menekan secara perlahan bagian tengah buah yg terbelah. Bila masih terlihat ada airnya berarti pengeringan belum sempurna.
- Jika menggunakan mesin pengering/dehydrator, ikuti saja buku petunjuknya.
Setelah buah kering dan mengkerut, perlu dilakukan ‘pasteurisasi’ untuk membunuh serangga yang mungkin tertinggal di celah-celah kerutan buah.
Masukkan lg dalam oven dan panggang sekitar 10-15 menit pada suhu 80°C atau masukkan dalam frezzer selama 4 hari. Kerugiannya jika dimasukkan dalam frezzer adalah vitamin dan mineralnya berkurang sedikit serta bentuk textur kulit berubah.
Setelah dikeringkan, jika dimasukkan dalam lemari pendingin, buah tin kering akan bertahan antara 1.5 sampai 2 tahun. Sedangkan di dalam frezzer lebih lama lagi, 3 sampai 5 tahun.

Catatan
- 1 kg buah Ara segar menjadi sekitar 0.5 kg buah tin kering
- Penyimpanan sebaiknya dalam kantong plastik tertutup kemudian dimasukkan ke lemari pendingin.
- Beri lapisan madu tipis dengan cara disikat sebelum disimpan. Ini sekedar tambahan saja